Hari senin minggu kemarin, kami, jamaah masjid salman ITB, kedatangan tamu imam besar Masjid Al Aqsa, Palestina. Beliau datang sebagai tamu dari sebuah organisasi yang memberikan dukungan perjuangan rakyat palestina di Indonesia. It’s a honor to meet him @ Salman ITB.
Acara yang berlangsung dari pukul 12.30-13.30 banyak memberikan manfaat bagi kami, terutama bisa lebih tahu apa yang sedang terjadi dengan rakyat palestina karena yang memberikan materi langsund dari ulama besar palestina sendiri. Beliau memberikan ceramah kira-kira 30 menit yang tentu saja dipandu oleh penerjemah (Its pity to hear that as I am a Muslim and until now still cant communicate with our united language, language which Alqur’an came with).
Pertama-tama beliau memberikan wejangan untuk memanfaatkan Romadhon, sebagai bulan yang special di sisi Allah, untuk berdo’a tentu saja untuk umat Islam di Palestina dan dimanapun mereka berada dari penjajahan dan imperialisme. Hal yang menarik pada acara ini adalah pada sesi Tanya jawab, ada tiga kesempatan yang diberikan berikut adalah catatan singkatnya (kira-kira begini) :
Q : Bagaimana pendapat Syekh tentang pertikaian antara Hamas dan Fatah?
A : Hamas adalah organisasi yang berjuang untuk mengusir penjajah Israel yang telah mengusir dan membunuh orang-orang palestina, prinsip dari Hamas adalah melawan. Sedangkan Fatah adalah organisasi yang berusaha menjalin perdamaian dengan Palestina, jadi prinsip dari Hamas adalah berdamai. Tapi dalam kenyataanya banyak anggota Fatah yang mendukung perjuagan Hamas. Kenapa Fatah bisa besar, karena mereka mendapat dukungan dari Israel dan Amerika.
Q : Setelah kita lihat, perjuagan dengan jihad di Palestina belum memberikan hasil maksimal karena belum ada koordinasi yang baik, perlukan berjuang untuk membangun sebuah Khilafah yang memimpin dunia sehingga perjuangan Islam bisa terorganisir? (From this question I knew what is questioner’s background he..he..)
A : Sampai kapan kita menunggu?. Kita harus memanfaatkan semua peluang yang ada untuk mewujudkannya, termasuk masuk dalam anggota parlemen yang kini telah dipraktekkan di beberapa Negara.
Q : Kalo kita lihat dari pemberitaan media cetak / elektronik kita senantiasa tercengang dengan semangat yang dimiliki oleh pejuang Palestina terutama kaum pemuda. Apa rahasianya sehingga kita yang ada di Indonesia bisa memiliki semangat yang sama (so do I bro!)
A : Islam yang aplikatif bukan islam yang bermalas-malasan. Di palestina hari Kamis dan Jumat yang merupakan hari libur dimanfaatkan oleh para mahasiswa untuk mempersiapkan diri dan mengatur strategi untuk menghadapi Israel. Jadi mereka tidak merasakan libur.