Syech Muhammad Syam @ Salman ITB

September 25, 2007

Hari senin minggu kemarin, kami, jamaah masjid salman ITB, kedatangan tamu imam besar Masjid Al Aqsa, Palestina. Beliau datang sebagai tamu dari sebuah organisasi yang memberikan dukungan perjuangan rakyat palestina di Indonesia. It’s a honor to meet him @ Salman ITB.

Acara yang berlangsung dari pukul 12.30-13.30 banyak memberikan manfaat bagi kami, terutama bisa lebih tahu apa yang sedang terjadi dengan rakyat palestina karena yang memberikan materi langsund dari ulama besar palestina sendiri. Beliau memberikan ceramah kira-kira 30 menit yang tentu saja dipandu oleh penerjemah (Its pity to hear that as I am a Muslim and until now still cant communicate with our united language, language which Alqur’an came with).

Pertama-tama beliau memberikan wejangan untuk memanfaatkan Romadhon, sebagai bulan yang special di sisi Allah, untuk berdo’a tentu saja untuk umat Islam di Palestina dan dimanapun mereka berada dari penjajahan dan imperialisme. Hal yang menarik pada acara ini adalah pada sesi Tanya jawab, ada tiga kesempatan yang diberikan berikut adalah catatan singkatnya (kira-kira begini) :

Q : Bagaimana pendapat Syekh tentang pertikaian antara Hamas dan Fatah?

A : Hamas adalah organisasi yang berjuang untuk mengusir penjajah Israel yang telah mengusir dan membunuh orang-orang palestina, prinsip dari Hamas adalah melawan. Sedangkan Fatah adalah organisasi yang berusaha menjalin perdamaian dengan Palestina, jadi prinsip dari Hamas adalah berdamai. Tapi dalam kenyataanya banyak anggota Fatah yang mendukung perjuagan Hamas. Kenapa Fatah bisa besar, karena mereka mendapat dukungan dari Israel dan Amerika.

Q : Setelah kita lihat, perjuagan dengan jihad di Palestina belum memberikan hasil maksimal karena belum ada koordinasi yang baik, perlukan berjuang untuk membangun sebuah Khilafah yang memimpin dunia sehingga perjuangan Islam bisa terorganisir? (From this question I knew what is questioner’s background he..he..)

A : Sampai kapan kita menunggu?. Kita harus memanfaatkan semua peluang yang ada untuk mewujudkannya, termasuk masuk dalam anggota parlemen yang kini telah dipraktekkan di beberapa Negara.

Q : Kalo kita lihat dari pemberitaan media cetak / elektronik kita senantiasa tercengang dengan semangat yang dimiliki oleh pejuang Palestina terutama kaum pemuda. Apa rahasianya sehingga kita yang ada di Indonesia bisa memiliki semangat yang sama (so do I bro!)

A : Islam yang aplikatif bukan islam yang bermalas-malasan. Di palestina hari Kamis dan Jumat yang merupakan hari libur dimanfaatkan oleh para mahasiswa untuk mempersiapkan diri dan mengatur strategi untuk menghadapi Israel. Jadi mereka tidak merasakan libur.


Privasi

May 23, 2007

Dari Ibnu Abbas, dari Nabi saw. beliau bersabda: “Dan barangsiapa mendengar pembicaraan kaum sedang mereka membenci dia (dalam mendengar pembicaraan mereka) –atau mereka menjauhi dia– maka cairan timah pasti dituangkan ke dalam telinganya pada hari kiamat”.
(HR: Bukhari)

Ternyata 15 abad yang lalu konsep tentang privasi telah diatur oleh Islam. Memang Islam betul-betul konsep hidup yang sempurna. Oh ya kenapa aku posting dengan tema privasi ya? Soalnya kemarin saat belajar UAS dari soal-soal tahun lalu ada yang menanyakan tentang privasi, jadi teringat dengan hadist diatas dan setelah tanya sana, tanya sini untuk mengecek kebenaranya akhirnya dapet juga. Dan langsung aja ctrl c – ctrl v di textareanya wordpress..:D

Akhinya dapet jawaban juga tentang masalah privasi, lalu bagaimana dengan hacker, cracker, penyadapan dll itu yah? Silakan beri kesimpulan sendiri beserta alasannya.


Pemaaf

October 18, 2006

Itulah kondisi kita saat ini, sebagai kumpulan manusia-manusia yang lemah
tanpa kekuasaan sedikitpun sehingga apapun yang dilakuan orang yang lebih
kuat (baik itu benar ataupun salah) hanya bisa diam dan segera menyatakan
“kita wajib memberi maaf”. Kondisi ini terjadi dalam segala hal, dan yang
paling disesalkan kondisi terjadi disaat kaum kafir melakukan penghinaan
terhadap suri teladan kita, Rosulullah SAW. Apalagi kejahatan dan kedholiman
yang dilakukan oleh kuruptor lawong masalah kayak gini aja mudah banget kok
ngasih maafnya.

Belum hilang dari ingatan kita, perbuatan bar-bar yang dilakukan penulis
berita di Denmark yang dengan sengaja menjelek-jelekkan Rosulullah melalui
karikaturnya, sudah datang lagi hinaan bar-bar, tidak berdasar, samin, keji
dari seorang tokoh yang ‘dihormati’ sebagian besar makhluk hidup yang bernama
manusia di muka bumi ini. Terlepas dia sengaja atau tidak, dia tahu atau
tidak atau dia hanya sekedar mengutip pernyataan seorang kaisar pada abad
14 tetapi hinaan itu terlanjur menyakiti umat Islam.

Lalu apa sih yang saya tuntut? apakah menutup pintu maaf dan mengobarkan
perlawanan? tidak, bukan itu. Tetapi bukankah kejadian pertama yang saya tulis di atas sudah mendapatkan reaksi keras, bagaimana umat Islam tersakiti. Melihat
dari pengalaman kejadian yang pertama seharusnya dia tahu apa yang akan
terjadi selanjutnya bila hal tersebut terulang apalagi dilontarkan oleh
orang yang punya kedudukan cukup penting.

Hal ini sudah cukup membuktikan bahawa inilah umat yang sesungguhnya sangat
banyak, seperti makanan di atas meja makan dan direbutkan oleh orang-orang
yang duduk melingkari meja itu, ataupun seperti buih, sangat rapuh, mudah
terpecah belah dan mudah hancur.

Bukankan kita diperintahkan menjadi umat yang pemaaf? ya benar. Oleh karena
itu kita juga harus memberi maaf selama orang yang meminta maaf itu benar-
benar mengakui kesalahannya. Lalu bagaimana caranya? dia paling tidak harus
menyampaikan maafnya secara pribadi dan dimuat di media-media yang dapat
diakses umat Islam sedunia.